Kita seringkali mengharapkan pertumbuhan iman terjadi dalam kenyamanan—saat segalanya lancar, saat hati tenang, dan doa cepat dijawab. Tapi kenyataannya, iman justru sering kali tumbuh di tanah yang paling kering. Di tempat di mana air harapan nyaris tidak ada, dan matahari ujian membakar tanpa ampun. Inilah inti dari Ijobet DustBloom—bahwa akar rohani bisa berkembang paling kuat justru di tengah kekeringan hidup.
Saat hidup gersang, kita mudah berpikir bahwa Tuhan menjauh. Bahwa kekeringan adalah bentuk hukuman atau ketidakhadiran-Nya. Namun Ijobet DustBloom mengajak kita mengubah sudut pandang: bisa jadi, kekeringan itu bukan hukuman, melainkan persiapan.
Persiapan untuk menumbuhkan sesuatu yang tidak bisa tumbuh di tempat subur—karena hanya akar yang tertanam dalam bisa bertahan di tanah tandus.
Akar pohon gurun seperti akasia dan kaktus tumbuh jauh ke dalam bumi. Mengapa? Karena permukaan tanahnya kering. Untuk mencari sumber air, mereka harus masuk lebih dalam dari akar biasa. Begitu juga iman. Ketika segala sesuatu tampak mudah, kita cenderung tidak menggali.
Namun ketika hidup mengguncang, ketika tidak ada pegangan selain Tuhan, saat itulah iman menjadi sungguh-sungguh. Bukan karena kita ingin terlihat rohani, tapi karena kita tahu—hanya Tuhan yang sanggup menopang.
Melalui ijobet, DustBloom bukan hanya metafora, tetapi pengingat nyata bahwa Tuhan tidak memerlukan kondisi sempurna untuk menumbuhkan sesuatu dalam hidup kita. Ia bisa membuat bunga mekar di padang pasir. Ia bisa membuat kehidupan muncul dari keretakan.
Jadi meski kamu merasa kering, tidak bergairah, atau jauh dari pengharapan, jangan anggap itu akhir. Justru bisa jadi kamu sedang dalam proses pertumbuhan paling signifikan.
Dalam spiritualitas, tidak ada kedalaman tanpa penderitaan. Tanah subur menghasilkan bunga yang indah, tapi tanah gersang menghasilkan akar yang kokoh. Dan akar itulah yang menopang kehidupan, bahkan saat badai datang.
Ijobet DustBloom mengingatkan kita bahwa keindahan iman bukan hanya soal momen di atas bukit, tapi juga ketekunan saat di lembah. Dan di sanalah karakter dibentuk.
Yesus pernah berkata bahwa dari dalam hati akan mengalir aliran air hidup. Artinya, sumber penguatan tidak selalu harus datang dari luar. Ketika kamu mengandalkan Tuhan sepenuhnya, Dia bisa menciptakan sumber air di dalam hatimu sendiri. Kamu bisa bertahan, bahkan tumbuh, meski dunia di sekitarmu mengering.
Ijobet DustBloom mengajakmu untuk melihat kekeringan sebagai undangan, bukan kutukan. Sebagai tempat belajar percaya, bukan bukti ditinggalkan. Sebagai ladang latihan bagi akar imanmu agar bisa masuk lebih dalam, lebih kuat, dan lebih siap menghadapi apapun ke depan.
Jangan terburu-buru minta keluar dari kekeringan. Mungkin di sana Tuhan sedang menanam sesuatu yang tidak akan tumbuh di tempat lain. Mungkin di sana kamu sedang tumbuh menjadi versi terbaikmu—versi yang kuat, dewasa, dan penuh iman, bahkan saat sekelilingmu masih tampak kering.
Kalau lo anaknya suka coba hal baru di dunia slot online, lo wajib banget cobain…
Dalam hidup, tak semua jalan selalu mulus. Setiap orang pasti menghadapi tantangan yang berbeda-beda. Namun,…
Hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana. Kadang kita terjebak dalam situasi sulit, kehilangan arah, atau…
Sukses adalah impian banyak orang, namun menemukan jalan yang tepat tidak selalu mudah. Di tengah…
Setiap perjalanan besar selalu dimulai dari satu langkah kecil. Namun, langkah itu hanya bisa terjadi…
Dalam hidup, tidak semua jalan mulus dan penuh kemudahan.Banyak orang harus melewati berbagai tantangan dan…